Friday, June 26, 2020

Puisi

                      Untaian Cerita Soreku

Detik detik jarum jam
mengingatkan ku pada
seseorang disampingku
saat belajar di bangku ku

Sesuatu 
Terlalu
Berharap
Ilmu dihadapan
Bisa
Aku dapatkan

Tiada 
Rasa Cemas
Takut akan
Kurasakan
Enjoy dan gembira
Lelah pasti kurasa

Dia
Kenapa ?
Takut ya ?
Dengan
Siapa ?
Senyuman

Cerita
Soreku menjelang
Senja
Tarian
Hurufkah ?
Jemarikah ?
Yang mana ?
Tak taulah ?


Disana
Ada
Yang risau
Dengan ulahku

Gundah gulana
Menyatu dengan hatinya
Takut akan ulahnya
Tak bisa menahan luka dan lara

By.Kaswati

Friday, June 12, 2020

Resume belajar menulis ke 26 tanggal 12 Juni 2020

Pemateri tanggal 12 Juni 2020
Belajar Menulis Gelombang 10

Pertemuan 26 : Jumat, 12 Juni 2020

Waktu : Pukul 19.00 -21.00 WIB

Pemateri : Bambang Purwanto,S.Kom., Gr.

Topik : Kisah Guru Ngeblog di Wordpress

Peresum : Kaswati,S.Pd

( bukaswati@gmail.com )

Kisah Guru Ngeblog di Wordpress 

Mengutip dari paparan Bambang Purwanto,S.Kom., Gr. 

Tentang Ngeblog

Kenapa Ngeblog ?

Beliau senang dunia menulis. Karena sejak tahun 2003 beliau adalah pendongeng juga. Maka sebagai sumber mendongeng harus banyak membaca buku. Tahun 2011 beliau membuat Taman Baca di rumah sendiri, dan sejak tahun 2012 taman baca sudah mandiri, kami sekeluarga pindah ngak jauh dari Taman Baca.

Sejarah Menjadi Pendoneng

Beliau sangat senang dengan anak-anak. Beliau masih ingat saat isteri sedang mengandung, beliau sangat senang mengajak bicara saat Salwa didalam kandungan. Nah karena senang anak, beliau pertama kali mendongeng itu tahun 2003 bulan April 2003. Salwa lahir bulan Maret 2003. Makanya nama pendogeng beliau adalah Ayah Salwa. Ngak pakai kakak, biarkan saja nama anak yang beken.

Pegiat Literasi

Label pegiat literasi nempel, sejak tahun 2011 saya sudah kenal dengan Gol A Gong, penulis hebat Balada si Roy. Beliau juga pendiri Rumah Dunia. Rumah Dunia adalah taman bacaan yang keren.

Disekolah pun sebelum ada program Gerakan Literasi Sekolah , membaca lima belas menit. beliau sangat senang membaca. Kegiatan yang berhubungan literasi disekolah selalu mendapat jatah untuk terlibat.

Prestasi tertinggi di sekolah :

Saat SMP Taruna Bakti tahun 2019 mendapatkan Juara LIterasi Katagori Utama mengalahkan sekolah negeri yang favorit

Saat itu beliau sebagai Ketua Tim Literasi. Selain sekolah, beliau pun mendapat Anugerah Penggiat Literasi Dari Dinas Pendidikan Kota Bandung.

Tahun 2019 pun beliau mengikuti ajang Guru Inspiratif Een Sukaesih 2019, hanya saja masuk 6 besar. Mendapatkan penghargaan dari Kepala Disdik Jabar dan Bapak Gubernur

Tujuan Membuat Blog :

1. Malu sebagai guru TIK ngak punya blog

2. Malu sebagai penggiat literasi ngak punya blog

3. Berbagi pengalaman

4. Menyimpan tulisan sepanjang zaman (bukan sepanjang hayat)

5. Menghasilkan rupiah

Apa saja isi dari blog :

1. Isilah yang disukai. Senang menulis cerpen, tulislah cerpen. Senang menulis puisi tulislah puisi

2. Isilah yang bisa membantu orang lain, tidak hanya pengetahuan atau informasi. Saya sedang mengembangkan sebuah blog yang mendukung kegiatan. Seperti yang dilakukan bersama Omjay. Omjay merasa bahagia saat daftar hadir sudah direkap. Peserta tinggal datang ke blog, kemudian klik daftar hadir, tanpa harus mencari chat di grup WA

Wabah Covid-19 menuai berkah

Gara-gara Covid beliau memberanikan buka kelas blog. Siapa inspirasinya ? Om Jay dan Kang Encon. Beliau perhatikan polanya, beliau perhatikan bagaimana mengelola kelas online di WA. Be;iau belajar dengan cepat.

Lahirlah :

1. Kelas Blog Pemula sudah 4 angkatan, Angkatan 5 akan mulai 13 Juni

2. Kelas Blog Lanjutan sudah 1 angkatan, Angkatan 2 akan mulai 18 Juni

3. Kelas Blog Utama (peserta yang mintanya bebas, bisa belajar kapan saja)

Apakah gratis ?

Memang belum bisa seperti Omjay, semua memang ada rupiahnya, akan tetapi harga terjangkau. Bila dibandingkan harga pasaran di internet, jauh. Nah ujung-ujungnya karena berada di ruang ini, maka kita semua harus menghasilkan karya sebuah buku, dan beliau akan persembahkan buku untuk kita semua

Lakukanlah apa yang mau dan bisa kita lakukanlah. Banyak orang yang bisa tapi kadang tidak mau melakukannya.

Bermodal mau maka akan menjadi bisa.

Menulis di blog bisa dimana saja, ada blogspot ada wordpress, ada juga yang di web. Menulis dimana pun bagus, tergantung selera dan kebiasaan. Boleh punya dua asal bisa dikelola dengan baik. Punya dua kalau yang satu ngak terkelola saya. Saya ada blogspot tetapi belum optimal, punya supaya bisa komentar diblog tersebut.

Untuk awal silahkan tuliskan apa yang kita sukai, bila diawal kita sudah bingung biasanya ngak jadi. Kemudian seiring waktu, mana yang lebih konsisten tulisan-tulisan kita. Sediakan saja menu, atau tag untuk tulisan-tulisan kita. Hati-hati dengan Curhat jangan sampai kelepasan, ingat blog konsumsi publik. Pintar-pintarlah memposting tulisan.

Mengelola dua blog dibutuhkan kedisiplinan dan latihan yang tekun. Bila latihan pasti bisa. Memang saya juga belum mencoba. Tetapi kalau mau dicoba dengan latihan yang keras pasti bisa.

Hal yang postif adalah hidup merasa tertantang untu bisa mengisi blog setiap harinya. Apalagi sudah punya target.

Menu penamrbams.id

Pagi >>> Berita

Siang >>> bebas, kadang posting kadang tidak (mulai besok ada tampilan baru, tunggu aja)

Malam >>> Tulisan Sebelum Tidur

Kendala saat ngeblog

1. Jaringan sedang tidak bersahabat, padalah kita mau posting

2. Habis ide, kadang mengalami. Solusinya dengan membaca ke taman baca atau perpus pribadi

Cara blog ramai dikunjungi

1. Tergabung dengan komunitas (seperti grup menulis ini, ada 12 grup)

2. Sering memperkenalkan blog kita kepada yang lain, bisa di WA, FB, IG

3. Rajin berkunjung ke blog yang lain

4. Buatlah blog kita untuk membantu orang lain

Manfaatnya

1. Sederhananya blog bisa menyimpan tulisan kita, tetapi bisa dibaca oleh banyak orang. Beda kalau tulisan disimpan di laptop, komputer bahkan buku.

2. Melatih menulis, jadi terbiasa menulis.

3. Membangun kepercayaan diri melalui tulisan

Kisah guru Ngeblog di Wordpress, adalah pengalaman-pengalalan selala membuat blog. Pengalaman bagaimana mengajarkan peserta kelas blog, membutuhakan kesabaran luar biasa. Membalas chat japri saat membuka kelas blog itu membuat keringat dingin, rasanya lega apabila bisa terselesaikan semua. Saat blog digunakan oleh sekolah saat pandemi covid. daringsmptarunabakti.worpdess.com. Menjadi guru blogger, buatlah blogger dari sekarang. kemudian belajar menulis. Posting dan saat itu sudah menjadi guru blogger (maksudnya guru yang menggunakan dan memanfaatkan blog)

Blog menghasilkan rupiah

Yang termudah ibu misalnya punya keahliah atau punya barang. promosikan di blog tersebut, kemudian alamat blog tersebut ibu sebarluaskan. Di blog itu kalau jual makanan. Ada gambar makanannya, ada harganya, ada cara pesannya. Bila punya keahlian mengajarkan tari, posting tentang tari ada videonya. Kemudian promosikanlah. Selamat mencoba, semoga berhasil.

Motivasi menulis di blog

Motivasi utama adalah melatih kebiasaan menulis dan membuat blog yang kita kelola bermanfaat untuk yang lain.

Menarik Pembaca

Membangun blog memang tidak mudah. Yang kita lakukan sudah benar, yaitu adanya komunitas. Makanya di penamrbams.id sengaja ada kumpulan link blog (blogspot, wordpress, web blog), tujuannya agar bisa saling berkunjung. Maka silatiurahim terus dibangun.

Bila kita seorang guru, buatlah materi dan tugas di blog kita, maka pasti banyak pengunjung ke blog kita. Kemudian tulislah tidak hanya materi dan tugas. Akan tetapi yang lainnya kita tuliskan, agar menjaring pembaca. Tetap semangat, tapi saranya saya adalah menulislah untuk membahagiakan yang lain, maka kebahagiaan akan datang tak tertahankan.

Menjadi pendongeng tetap di Dinas karena ada hubungan dengan TBM juga, sudah dilakukan sejak 2013 mendongeng di Kabupaten Bandung, hingga kini masih.

Semoga pengalaman yang saya sampaikan hanya setetes embun dipagi hari. Masih banyak orang hebat di sana. Kita bukan untuk menjadi orang hebat, akan tetapi semoga kita menjadi orang yang bermafaat kapanpun, dimanapun dengan siapapun.

Kesimpulan

1. Sebagai guru tantangan saat ini sangat luar biasa, membiasakan menulis adalah bagian dari keterampilan yang harus diperlihatkan. Caranya dengan menulis diblog, mengirimkan tulisan ke media cetak (koran, majalah, media online) kemudian membuat buku.

2. Buatlah blog yang dikelola sepenuh hati, tidak hanya memenuhi target. Akan tetapi tumbuh kembangkanlah blog, sehingga blog bisa menjadi cerminan pemiliknya.

3. Berbagilah kebaikan dengan cara apapun, termasuk media blog.

4. Setiap orang punya potensi yang luar biasa, maka galilah dan kembangkan

5. Banyak orang yang bisa akan tetapi tidak semua orang mau melakukan sesuatu. Hidup ini akan selalu bahagia, karena bahagia diciptakan setiap saat. Buatlah tulisan agar dikenang sepanjang jaman.





















Resume belajar menulis ke 25 tanggal 10 Juni 2020

pemateri 10 Juni 2020
Belajar Menulis Gelombang 10

Pertemuan 25 : Rabu, 10 Juni 2020

Waktu : Pukul 19.00 -21.00 WIB

Pemateri : Agung Pardini

Topik : Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku

Peresum : Kaswati,S.Pd

( bukaswati@gmail.com )

Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku

Mengutip dari paparan Agung Pardini

PROFIL GURU AGUNG

Master Teacher pada Sekolah Guru Indonesia, Mentor pada Sekolah Kepemimpinan Bangsa Dompet Dhuafa

Kecintaannya terhadap kisah-kisah kepahlawan mengantarkannya menjadi guru sejarah dan IPS sejak tahun 2001. Saat pertama kali mengajar, guru yang bernama asli Agung Pardini ini kala itu masih menempuh S1 Pendidikan Sejarah dengan tambahan program minor Antropologi di Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Dalam waktu delapan tahun (2001-2008), setidaknya pernah mendapat kesempatan mengajar pada belasan institusi yang berbeda, mulai dari sekolah formal (SMP dan SMA), Bimbingan Belajar, Program Pengayaan Ujian, hingga Pembelajaran Paket Non-Formal atau PKBM.

Sejak tahun 2008 hingga sekarang ini, Guru Agung aktif di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa untuk menjalankan amanah pengelolaan dana zakat, infaq, dan shodaqoh agar disalurkan menjadi program-program pemberdayaan di bidang pendidikan bagi kemajuan ummat. Mula-mula ia bertugas sebagai trainer pendidikan untuk melatih ribuan guru yang mengabdi di sekolah-sekolah marjinal di berbagai wilayah Indonesia.

Selain melatih para guru, bersama rekan-rekan satu timnya di Dompet Dhuafa, Guru Agung di beri beragam amanah untuk merancang dan mengelola program-program inovatif di bidang pendidikan yang berhasil menjangkau hingga 34 provinsi.

Program-program tersebut antara lain:

1. Pendampingan Sekolah dan Pengembangan Guru di Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi

(Donatur: JICA), 2008-2010

2. Pendampingan Sekolah Berdaya di Sumatera Barat Pasca Gempa Bumi besar, 2010-2012

3. Pelatihan Guru Cerdas Literasi (Donatur: Hypermart), 2010

4. Pelatihan Guru Cerdas Literasi (Donatur: Majelis Taklim Telkomsel), 2009

5. Pengembangan Sekolah Cerdas Literasi (Donatur: Trakindo), 2010-2013

6. Pendampingan SMK Unggulan Bidang Alat Berat (Donatur: Trakindo), 2013

7. Pendampingan Sekolah-Sekolah di Perbatasan Indonesia: 2012-2013

8. Pengiriman Guru-Guru SGI (Sekolah Guru Indonesia) ke berbagai wilayah pelosok atau 3T, 2014-

2015

9. Membentuk School of Master Teacher di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Jawa, dan NTB, 2014-

2020

10. Mengembangkan alat ukur performa Sekolah yang disebut MPC, 2012-2013

11. Mengadakan diklat kepala sekolah: Milenial Leader, 2019

12. Membangun kerjasama penyelenggaraan kelas Magister Manajemen Pendidikan Islam bersama

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016-2018

13. Mengembangkan model Sepuluh Kepemimpian Guru Indonesia dan Gerakan Transformasi Kelas a

CAjar, 2018-2020 hingga 30 provinsi . Hingga saat ini masih bekerja.

RIWAYAT KARIER

2001 – 2008 : Pengajar di banyak lembaga pendidikan non-formal

2006 – 2007 : Korektor Buku Mata Pelajaran (Asisten Editor) di ESIS / Erlangga

2008 – 2012 : Trainer dan Konsultan Pendidikan di MAKMAL PENDIDIKAN LPI-DD

2012 – 2014 : Manajer Pengembangan Kualitas Pendidikan MAKMAL PENDIDIKAN

2010 – skrg : Pengasuh PAUD Nusa Indah Cibinong

2014 – 2016 : Direktur Sekolah Guru Indonesia

2016 – skrg : Master Teacher Sekolah Guru Indonesia

2017 – 2018 : GM Sekolah SMART Ekselensia Indoensia Dompet Dhuafa

2019 – skrg : GM Sekolah Kepemimpinan Bangsa yang mengelola Bestudi ETOS.ID dan Beasiswa Aktivis

Nusantara (BAKTI NUSA)

MENULIS ARTIKEL

1. Sekolah Berbasis Masyarakat Jurnal Bogor, 17 Oktober 2009 Opini

2. Mengajar Siswa Gemar Membaca Radar Bogor, 8 Maret 2010 Opini

3 Pendidikan dalam Alienasi Birokrasi Koran Tempo, 16 Mei 2013 Opini - Advertorial

4. Transformasi Kelas Ajar, Opini Republika, Januari 2020

MENULIS BUKU

1. Menabung Gula untuk Pendidikan (Saving Palm Sugars for The Education) MM – JICA,

2010 Bersama tim Masyarakat Mandiri

2. Penyulut Jiwa di Kampung Hatta Makmal DD, 2012 Bersama Surya Hanafi, dkk

3. Bangunlah Jiwanya, Bangunlah Raganya Makmal DD, 2012 Bersama Purwo Udiutomo

4 Sekolah Ramah Hijau Makmal DD, 2013 Bersama Zayd Sayfullah, dkk

5 Besar Janji daripada Bukti Makmal DD, 2013 Bersama tim

6 Bagaimana ini Bagaimana itu Makmal DD, 2014 Bersama tim Makmal



2. PEMBICARA/NARASUMBER (Non-Training)

1 Konferensi Nasional Sejarah VIII, dengan membawakan makalah yang berjudul “Media Islam

Revivalis” Jakarta, 2006 800 orang Kembudpar dan MSI

2 Seminar Pendidikan : Gelipa untuk Pendidikan Sukabumi, 2 Februari 2010 100 orang MM – JICA

3 Lokakarya Daerah Gerakan Rakyat KAMMI Bogor Bogor, Maret 2010 30 orang KAMMI IPB

4 Seminar: Menjadi Remaja Muslim Trendsetter Sentul,22 Agustus 2010 150 orang

5 Talkshow: Seni dalam Sejarah Islam Bogor, Agustus 2012 200 orang (siswa) Sekolah

Bosowa Bina Insani Bogor

6 Simposium Pendidikan Nasional Depok, 30 Oktober 2013 200 orang Makmal Pendidikan DD

7 Seminar Pendidikan dan Museum Jakarta, November 2015 150 orang Museum se-DKI Jakarta

8 Studium General School Master Teacher Makassar, Mataram, Padang, dan Medan, 2015 Sekolah Guru Indonesia DD

9 Seminar Nasional Ikatan Mahasiswa Kependidikan Seluruh Indonesia Semarang, 2016 500 orang IMAKIPSI

10 Seminar Pendidikan Ikatan Mahasiswa Kependidikan Seluruh Indonesia Tingkat Sumatera Palembang, 2016 300 orang IMAKIPSI

11 Seminar Nasional Pendidikan Klaten, 2016 200 orang Universitas Widya Klaten

12 Seminar dan Workshop Keguruan Bogor, 2017 200 orang UIKA Bogor

13 Social Leader Training Tingkat Nasional Bogor 2018 100 orang Sekolah Kepemimpinan bangsa

14 Future Leader Camp 2019

15. Young Leader Camp 2019 di Bandung, Bogor, dan Lubuk Linggau

16. Young Leader Regional Camp di Solo 2019

17. Muktamar Young Leader di Semarang 2020

18. Sociopreneur Camp 2019 di Yogya

19. Studium Generale Sekolah Pasca Sarjana UNY, 2020

20. Studium Generale UNNES 2020

21. Studium Generale PGSD UNNES Tegal 2020

22. Seminar Pendidikan di UNPAS Bandung, 2020

PEMATERI PELATIHAN GURU (Public Training)

1 Publik Training (Hari Guru)

Tema: Kondisi Guru Indonesia Bogor, 25 November 2008

2 Publik Training (Hari Guru)

Tema: Guru Bergerak Depok, 25 November 2009

3 Publik Training (Hari Guru)

Tema: Pembelajaran Efektif Jakarta, 25 November 2012

4 Publik Training (One Trainer Interactive Show)

Tema: Inspirasi Guru untuk Bangsa Aula Kantor Gubernur NTB, 1 Agustus 2010

5 Publik Training dalam rangka Launching buku “Besar Janji daripada Bukti”, Tema: Guru Kreatif Maros dan Garut, November – Desember 2013

6. Publik Training, Guru Kreatif di Serang Banten, 2014

7. Publik Training, Guru Kreatif di Lhokseuwe Aceh, 2014

7. Pelatihan Guru Pertamina di Cirebon, 2019

8. Indonesia Teacher Leader Camp 2020 di Sulawesi Selatan

Izinkan pada malam hari ini saya sedikit memberi perspektif berbeda dalam urusan penulisan dan penerbitan buku di bidang pendidikan dan keguruan.

Berdasarkan pengalaman beliau bekerja di lembaga kemanusiaan Dompet Dhuafa. Kita terbiasa untuk mengajak para guru-guru yang mengabdi di daerah-daerah pelosok untuk menulis dan berkarya.

Di tengah keterbatasan kondisi geografis dan budaya, aktivitas menulis dan berkarya ini memiliki tantangan sendiri buat para guru-guru di sana.

Terdapat beberapa kendala:

1. Gaya bahasa, ada beberapa istilah Bahasa Indonesia yang dimaknai secara berbeda di daerah.

2. Penggunaan komputer, banyak yang belum mengenal MS Office

3. Listrik, di beberapa wilayah hanya menyala di malam hari.

4. Ejaan yang (belum) disempurnakan

bagaimana cara kita mengatasi kendala ini?

Salah satunya adalah dengan model pendampingan intensif.

Secara sabar para konsultan dan guru-guru relawan akan melakukan pendampingan dan bimbingan selama kurang lebih setahun.

Tentu ini bukan tugas yang mudah. Butuh kesabaran dari para relawan.

Dompet Dhuafa sendiri dibangun oleh para jurnalis senior Republika di era-era awal. Sehingga setiap program yang kami kerjakan buat pemberdayaan guru di daerah harus memiliki produk buku atau tulisan.

Ada beberapa ragam jenis kegiatan menulis dan berkarya yang biasa kita berikan kepada guru-guru di pelosok.

Outputnya tidak harus buku, ada yang berbentuk PTK, jurnal, media pembelajaran, puisi, dan lain sebagainya

BUKU yang berjudul “TEMANI AKU MENIUM MIMPI “. buku ini adalah kumpulan tulisan dari para guru terkait dengan inovasi pembelajaran yang telah mereka hasilkan, baik dalam bentuk inovasi metode ataupun media.

Ini murni diangkat dari pengalaman-pengalaman mereka

Kalau ini kurang lebih mirip dengan buku yang di atas. Sesuai dengan buku yang berjudul MURID PASIF PANGKAL GURU KREATIF.

Terkait dengan percetakan, alhamdulillah semua dibiayai oleh donasi zakat yang dikelola oleh Dompet Dhuafa.

Buku-buku ini tidak diperjual belikan. Namun akan dibagikan secara gratis buat guru-guru di daerah lain yang membutuhkan.

Ahamdulillah buku-buku ini dapat memberi manfaat dan masukan bagi inovasi pembelajaran di daerah lain.

Kami punya genre buku-buku yang lain. Sifatnya adalah kisah-kisah inspiratif dari para pejuang muda pendidikan yang mengabdi sebagai guru-guru di daerah pelosok. Buku yang berjuduk KELANA GURU 2 Dua buku bercerita banyak tentang pengalaman para guru-guru muda yang mengajar hingga ke pelosok negeri.



Ada yang di kepulauan

Ada yang di hutan dan pegunungan

Dan ada yang di pelosok kampung

Pernah ada guru muda kami yang meninggal dalam tugas di penempatan.

Akhirnya nama beliau kami abadikan menjadi nama sebuah penghargaan bagi guru-guru terbaik SGI.

Jamilah Sampara Award

Hampir semua buku-buku yang kami terbitkan adalah antologi, nulis bareng-bareng.

bagaimana cara mengajarkan guru-guru kami menulis?

Kami punya cara yang unik.

Yakni dengan menulis "Jurnal Perjalanan Guru"

Jurnal ini wajib dikerjakan oleh setiap guru yang sedang mengikuti proses pembinaan di kampus SGI.

Setiap malam mereka harus menulis pengalaman mereka selama si siang hari. Modelnya bisa macam-macam. Ada yang curhat, sampai ada yang membahas suatu teori kependidikan dan kepemimpinan.

Setelah pagi tiba, sebelum beraktivitas dalam pembinaan, semua jurnal tasi dikumpulkan untuk diapresiasi dan ditanggapi.

Jadi ini bisa jadi semacam refleksi dan evaluasi.

Melalui jurnal ini, kita pun para pengelola dan dosen jadi tahu tentang perasaan dan pikiran yang tengah bergejolak di hati mereka.

Jika ada perasaan hati yang negatif, kita bisa langsung coaching atau konseling.

Ada yang rindu keluarga, ada yang sakit hati... macam-macam ceritanya.

Kebiasaan menulis jurnal harian ini, Guru jadi terlatih buat menulis.

Namun ini tentu tidaklah cukup, harus ada upaya lain, yakni banyak-banyak membaca.

Kalau gak banyak baca, ya gak bakal banyak menulis.

Ini melatih kepekaan literasi mereka.Makanya kita adal bedah buku rutin. Ada yang harian, ada yang pekanan. Dalam proses pembinaan guru di SGI, setiap pagi kita ada apel.

Nah, Yang bertugas sebagai pembina apel (bergantian), dialah yang akan memberi kajian bedah buku.

Gak harus yang berat-berat, novel pun bisa.Selain bedah buku, untuk memantau kemajuan bacaan para guru, setelah apel biasanya ada aktivitas "Semangat Pagi". Yakni memberi motivasi secara bergantian, dengan menggunakan kata-kata yang dinukil dari para tokoh. Ini efektif juga buat meningkatkan kepekaan literasi buat para guru. Kami sangat percaya bahwa menulis buat para guru adalah lompatan dan percepatan peningkatan kapasitas, kompetensi, dan rasa percaya diri.

Kesimpulan

1. Merangkai kata dalam bentuk tulisan ini bukan pekerjaan mudah. Kita mesti bersabar. Kalau mau lancar harus banyak membaca dulu.

2. Cobalah menulis dengan apa yang sering kita pikirkan, kita lakukan, dan yang sering kita katakan. Buat mencari ide, butuh teman diskusi, butuh temen nongkrong setia, butuh komunitas.

3. Menulis ini melatih ketajaman pikiran dan memperhalus budi pekerti. Maka menulislah, maka engkau "ada".

4. guru yang baik itu harus memiliki kemampuan menulis. Tapi tidak harus dalam bentuk buku ya. Bisa PTK, Jurnal Penelitian, Cerpen atau Puisi. juga modul, LKS, atau mungkin Kumpulan Bank Soal.

5. Buku ini merupakan kumpulan tulisan tentang cara-cara pengelolaan sekolah secara efektif dan efisien.

6. Guru wajib literat, bahkan multiliterat, apapun bentuk tulisannya.






































Thursday, June 11, 2020

Puisi

Kenapa harus titik saja yg diketik
Bukankah jarimu masih bisa menjangkau huruf lainnya...
Jangan bersembunyi dibalik titik...
Dia tak akan pernah bisa menyembunyikanmu dariku...
Walau kau buat sejuta titik...dia tak kan pernah bisa mewakilimu...
Walau kau buat sejuta titik...dia tak kan pernah bisa mewakilimu...
Jangan bikin pertanyaan jika kamu sendiri tidak bisa menjawabnya....
Buatlah titik sebanyak kau bisa..kelak kau tak akan pernah bisa membuatnya lagi....

By. Kaswati

Monday, June 8, 2020

Resume belajar menulis ke 24 tanggal 08 Juni 2020

Pemateri 08 Juni 2020
Belajar Menulis Gelombang 10

Pertemuan 24 : Senin, 08 Juni 2020

Waktu : Pukul 19.00 -21.00 WIB

Pemateri : Emi Sudarwati

Topik : Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku

Peresum : Kaswati,S.Pd

( bukaswati@gmail.com )


Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku 

Mengutip dari paparan Emi Sudarwati 


EMI SUDARWATI. Alumni Jurusan Bahasa Daerah IKIP Negeri Surabaya tahun 1993 dan lulus tahun 1998. Mengajar di SMPN 1 Baureno ini sejak tahun 2005. Disamping aktif mengajar, juga telah menulis dan menerbitkan beberapa karya sastra Jawa dan Sastra Indonesia. Editor lebih dari 250 buku karya siswa dan guru Indonesia.

Sebagai PJ Budaya Lingkungan dan Pembiasaan Sekolah, aktf sebagai pembina majalah siswa Bhakti sampai saat ini, Penggagas perpustakaan mini di kelas IXF, dan mengupayakan pengembangan diri Teater Bhakti. Pengurus MGMP Bahasa Jawa Kabupaten Bojonegoro ini juga sebagai salah Guru Ahli di Pusat Belajar Guru Kabupaten Bojonegoro.

Penulis novel berjudul Ngilon (2014), Novel Kinanthi (2017), Rona Hidup (2018), Petualangan Siswa Indigo (2019), Novel Sujud Sangisore Talang Mas, dan Kumpulan Esai Menulis dan Menerbitkan Buku untuk Keliling Nusantara dan Dunia (2019). Bergabung dengan Persatuan Masyarakan Budaya Nasional Indonesia (PERMADANI). Pengelola TBM Kinathi ini juga pimpinan Grup Patungan Buku Inspiratif, yang sudah menerbitkan hampir 400 buku ber isbn. Pada Tanggal 28 Oktober 2015, mendapat penghargaan dari Balai Bahasa Jawa Timur sebagai Guru Bahasa Jawa Kreatif. Pada tahun yang sama, juga mendapat penghargaan sebagai finalis Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional.

Pada tahun 2016, sebagai juara III Guru Berprestasi Tingkat Kabupaten Bojonegoro. Pada tahun yang sama, juga sebagai juara I Lomba Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional, kategoro SORAK (Seni, Olah raga, Agama dan Muatan lokal, dan Bimbingan Konseling). Prestasi ini yang mengantarnya berkunjung ke negeri Kincir Angin Belanda. Mempelajari sistem pendidikan yang ada di Universitas Windesheim dan Iclon Universitas Leiden. Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik di Hollan dan Nederlands.

Emi Sudarwati. Guru Bahasa Jawa SMPN 1 Baureno Bojonegoro, Jawa Timur. Beliau seorang pegiat Literasi Guru dan Siswa Indonesia. Lebih dari 460 buku ber-ISBN yang ada nama beliau.

Pada tahun 2013. Penulis bergabung dengan sebuah kelompok penulis di Bojonegoro. Namanya PSJB (Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro). Di sana penulis banyak berjumpa dan berkenalan dengan penulis-penulis senior. Seperti : JFX. Hoery (Padangan-Bojonegoro), Sunaryata Soemardjo (Ngimbang-Lamongan), Nono Warnono (Gajah Indah-Bojonegoro), Gampang Prawoto (Sumberrejo-Bojonegoro), Sri Setyo Rahayu (Surabaya), almarhum Anas AG (Pemred Radar Bojonegoro-waktu itu), dan masih banyak lagi yang lainnya.

Dari orang-orang hebat di dunia tulis-menulis itu, akhirnya penulis mendapatkan pencerahan. Bahwa karya siswa yang sudah terkumpul bisa diterbitkan dengan ISBN (Internsional Standart Book Nomber).

Pada awal tahun 2014 ini terbitlah Kumpulan Cerkak karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno dengan judul buku LUNG.

Pada penghujung tahun 2014. Kembali bekerja sama dengan PSJB, penulis menerbitkan buku karya Emi Sudarwati dan Siswa SMPN 1 Baureno. Tidak berhenti sampai di situ. Karya-karya ini juga mendapat sambutan baik dari kepala sekolah, kepala dinas pendidikan, bahkan bupati Bojonegoro saat itu.

Sampai-sampai penulis dan siswa didatangi oleh salah satu wartawan radar Bojonegoro untuk wawancara. Alhasil, besuknya tayang di surat kabar harian radar Bojonegoro yang sangat terkenal itu. Dari sana, semua penasaran dengan buku karya siswa tersebut. Sehingga Toko Buku Nusantara Bojonegoro banyak diserbu pembeli buku. Semua ingin membaca dan belajar menulis, serta menerbitkan buku.

Buku karya Emi Sudarwati dan siswa SMPN 1 Baureno menjadi inspirasi bagi banyak sekolah. Bukan hanya di Bojonegoro, namun juga di Kabupaten lain. Sehingga sering diwawancara wartawan berbagai media, baik cetak maupun on line. Akhirnya bisa tampil di berbagai media tanpa harus membayar sepeserpun.

Pada tahun 2015 ini, penulis ditugaskan untuk mengikuti lomba inobel tingkat nasional. Awalnya ada rasa tidak percaya diri. Namun karena Bapak Edy Dwi Susanto selaku kepala sekolah waktu itu tidak henti memberikan semangat dan motivasi. Akhirnya penulis mengirimkan karya inovasi, meskipun dengan setengah hati.

Namun tidak disangka, ternyata dapat panggilan sebagai finalis inobelnas. Bersama 102 guru dari seluruh Indonesia, penulis diundang ke Jakarta untuk presentasi. Ternyata bukan hanya presentasi, tetapi ada ujian tulis juga. Seusai lomba, seluruh finalis diajak berwisata di Dufan. Meskipun belum mendapat juara, namun penulis sudah cukup bangga, bisa belajar bersama guru-guru hebat dari seluruh tanah air.

Di samping itu, penulis juga mendapat rekomemdasi dari PSJB untuk mengikuti sayembara di BBJT. PSJB adalah kepanjangan dari Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro. Sedangkan BBJT kepanjangan dari Balai Bahasa Jawa Timur. Lembaga tersebut, setiap tahun mengadakan sayembara, yaitu pemilihan sanggar sastra, karya sastra Indonesia, karya sastra Jawa, dan guru bahasa berdedikasi.

Puji sukur, penulis mendapat anugrah sebagai guru Bahasa Jawa Berdedikasi. Hal ini disebabkan karena sudah menerbitkan beberapa buku karya sastra siswa. Semua itu diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain untuk lebih berinovasi lagi. Dengan status baru ini, penulis merasa memiliki tanggung jawab moral, agar lebih giat menularkan virus literasi di manapun juga. Bukan hanya untuk siswa, namun juga untuk sesama guru. Bukan hanya di Bojonegoro saja, tetapi sampai ke luar daerah.

Pada tahin 2016, penulis ditugaskan mengikuti seleksi guru prestasi tingkat Kabupaten Bojonegoro. Sebenarnya saat itu sudah untuk yang ke dua kalinya. Karena banyak guru menolak mengikuti seleksi tersebut, akhirnya penulis ditugaskan lagi. Ternyata tidak sia-sia. Karena bisa menduduki juara ke tiga dari tiga puluhan peserta.

Pada tahun yang sama, penulis kembali mengirimkan karya inobel. Kali ini bukan atas inisiatif bapak kepala sekolah, tetapi keinginan penulis sendiri. Karena pengalaman tahun 2015 lalu begitu menginspirasi. Kali ini bukan karya baru. Namun karya lama yang diedit, dengan tambahan sesuai yang diberikan oleh dewan juri. Alhasil, mendapat juara 1 inobelnas kategori SORAK (Seni, Olah Raga, Agama, bimbingan Konseling dan Muatan Lokal).

Tidak lama seusai lomba, penulis mendapat panggilan untuk short Course di Negeri Belanda. Belajar sistem pendidikan di negri kaum penjajah yang super maju itu. Berkunjung ke dua universitas terbaik, yaitu Windesheim dan Leiden. Juga berkunjung ke sekolah-sekolah terbaik, yaitu Van Der Capellen dan lain-lain. Bukan hanya itu, semua peserta diajak berwisata ke Volendam, menyusuri Kanal Amsterdam dan mampir ke Brussel-Belgia.

Sepulang dari Belanda, masih juga mendapat panggilan workshop menulis jurnal di Kota Bali. Lagi-lagi, di samping belajar juga bisa berwisaya keliling kota terindah di negeri ini. Kali ini, semua peserta mendapat materi merubah naskah inobel menjadi jurnal. Tentu ini bukan hal kecil, karena naskah tersebut akan dimuat dalam jurnal berkelas nasional. Nama jurnalnya adalah DEDAKTIKA.

TAHUN 2017

Tidak berhenti sampai di situ. Beberapa bulan berikutnya. Penulis diundang untuk mengikuti workshop Literasi di Kota Batam. Tidak ingin melewatka kesempatan, beberapa peserta menyempatkan mampir ke negara tetangga, yaitu Singapura. Sehari di kota lion, melahirkan sebuah buku berjudul Dag Dig Dug Singapura.

Bukan aji mumpung atau apa, hanya tidak ingin melewatkan kesempatan baik. Kapan lagi seorang guru bisa jalan-jalan ke Singapura, kalau bukan memanfaatkan kesempatan baik tersebut.

Kebetulan juga bertepatan dengan liburan sekolah, jadi sama sekali tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar di sekolah.

Paska menyandang predikat juara I inobelnas, penulis belum boleh lagi mengikuti lomba yang sama. Tentu dalam waktu yang belum bisa diprediksi. Oleh karena itu, penulis tidak ingin kesepian. Lalu mengajak teman-teman alumni finalis inobelnas untuk menulis bersama dalam satu buku. Penulis menyebutnya dengan istilah Patungan Buku Inspiratif.

Bukan hanya karya yang bersifat ilmiah. Namun dalam grup tersebut juga menerbitkan kumpulan cerita inspiratif, berbagi pengalaman mengajar, kumpulan puisi, kumpulan pantun dan masih banyak lagi buku-buku lainnya.

Dalam perkembangan selanjutnya, bahkan bukan hanya menerbitkan buku-buku patungan. Namun saat ini lebih banyak menerbitkan SBGI (Satu Buku Guru Indonesia) dan SBSI (Satu Buku Siswa Indonesia).

TAHUN 2018

Ratusan buku lahir dari grup Patungan Buku Guru Inspiratif. Karena sejak tahun 2018 ini lebih banyak menerbitkan SBGI dan SBSI, maka nama grup dirubah. Yaitu menjadi Penerbit Buku Inspiratif (PBI). Beberapa undangan dari daerah-daerah lain mulai berdatangan. Misalkan dari Kota Bogor, Sampang, Tuban, Blitar, Lamongan, Yogyakarta dan lain-lain.

Akhirnya penulis berinisiatif, hanya menerima undangan sebagai nara sumber pada Hari Sabtu-Minggu atau Jumat sore.

Sedang di Bojonegoro sendiri, penulis aktif sebagai Guru Ahli (GA) di Pusat Belajar Guru (PBG). Setiap saat harus siap menerima panggilan sebagai pemateri seminar maupun pelatihan. Juga sebagai juri dalam lomba-lomba guru. Tempatnya bisa di PBG pusat atau di PBG kecamatan.

Selain di PBG, juga penulis juga aktif di PGRI. Yaitu sebagai juri lomba Guru menulis dan pelatihan meulis buku. Memotivasi guru-guru Bojonegoro agar lebih inovatif dalam mengajar, dan lebih kreatif dalam menulis.

Menghimbau agar guru-guru lebih sering mengirimkan hasil karya ke media. Jangan berharap sekali kirim pasti tayang atau dimuat. Namun harus bersabar, terus-menerus mengirim naskah. Lama kelamaan pasti dimuat juga.

Bukan karena penerbit merasa kasihan, tapi memang pengalaman meulis itu sangat diperlukan. Dengan terus-menerus mengirim naskah, berarti sudah terus menerus belajar menulis pula. Dari proses tersebut kita belajar. Belajar meminimalisir kekesalahan.

TAHUN 2019

Penulis mengawali terbitnya buku Kado Cinta 20 Tahun dan Haiku. Karya ini ditulis berdua dengan suami. Semoga dengan lahirnya buku tersebut, ikatan pernikahan penulis dengan suami semakin bahagia.

Selanjutnya, di tahun yang sama. Penulis ingin menerbitkan 2 buku tunggal dan beberapa buku patungan. Buku tunggal yang pertama berbahasa jawa, yaitu pengalaman selama haji dan umrah. Sedangkan buku tunggal yang ke dua adalah ini, Menulis dan menerbitkan Buku sampai Keliling Nusantara dan Dunia. Alhamdulilah impian ini bisa menjadi nyata.

Adapun untuk patungan, seperti biasa saja. Yaitu menulis bersama siswa SMPN 1 Baureno dan bersama grup Patungan Buku Inspiratif. Juga menulis bersama penerbit Pustaka Ilalang.

Kesimpulan

EMI SUDARWATI adalah seorang pengajar, juga seorang penulis dan bisa menerbitkan beberapa karya sastra Jawa dan Sastra Indonesia. Editor lebih dari 250 buku karya siswa dan guru Indonesia. Beliau seorang pegiat Literasi Guru dan Siswa Indonesia. Menulis itu tidak sulit kalau dah terbiasa dan setiap hari dilakukan.

Dari sosok EMI SUDARWATI bisa menjadi motivasi guru di Indonesia untuk rajin melakukan literasi setiap hari. Dengan giat literasi akan menghasilkan ilmu yang bisa dijadikan bahan membuat sebuah buku. Dimana buku yang dibuat bisa menebarkan ilmu yang tidak akan putus dimakan jaman. Siapa saja bisa memanfaatkan walau tanpa bertemu langsung dengan penulis buku.
















Sunday, June 7, 2020

Resume belajar menulis ke 23 tanggal 5 Juni 2020

Pemateri  Tanggal 05 Juni 2020

Belajar Menulis Gelombang 10

Pertemuan 23 : Jumat, 05 Juni 2020

Waktu : Pukul 19.00 -21.00 WIB

Pemateri : Dra.Sri Sugiastuti, M.Pd

Topik : Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku

Peresum : Kaswati,S.Pd

( bukaswati@gmail.com )



Berbagi Pengalaman Menerbitkan Buku 


Mengutip dari paparan Dra.Sri Sugiastuti, M.Pd 




Profil Penulis

Terlahir dengan nama Sri Sugiastuti, 8 April 1961. Merasa terlambat belajar menulis. Ia menghabiskan masa kecilnya di Jakarta sejak usia 1 tahun hingga lulus SMA tahun 1980. Kuliah di UNS setelah lulus mengajar di Jakarta hingga ahun 1990. Cinta dan tanggungjawabnya pada keluarga membawanya hijrah ke Solo sejak tahun 1990 hingga saat ini.

Karir menulisnya dimulai ketika usianya jelang setengah abad. Dimana Ia kuliah S2 jurusan Pengkajian Bahasa Inggris yang linier dengan jurusan yang diambilnya di S1.UNS. Tahun 2010 jadi tahun keberuntungannya ketika 2 bukunya bisa terbit, Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK” penerbit Erlangga, dan buku antologi “ Diary Ketika Buah Hati Sakit”. Naskahnya sebagai pemenang ke 3. Buku kroyokan lainnya bersama Kompasianer tahun 2014 “25 Kompasianers Merawat Indonesia” dalam rangka hari Kartini. Satu lagi berjudul “ Indonesia Satu “ penerbitnya Indie Peniti Media. Beberapa buku antologi Muara Kasih Ibu, Move on, Go to 2020, dan Move on.

Tahun 2013 terbit 3 bukunya. 1 buku Parenting berjudul “Seni Mendidik Anak Sesuai Tuntunan Islami” penerbit Mitra widyawacana Jakarta. Novel Hidayah “ Kugelar Sajadah Cinta” penerbit Indie Bentang Pustaka Sidoarjo dan “Deburan Ombak Waktu” penerbit Indie Goresan Pena Cirebon. Tahun 2015 Buku “SPM Ujian Nasional Bahasa Inggris untuk SMK edisi baru, penerbit Erlangga. Tahun 2016 buku “ The Stories Cakes For Beloved Moms’ penerbit Indie Oksana dan tahun 2017 buku “ The Stories of wonder Women’ Penerbit Mediaguru. Tipuan Asmara (Novel), Wow Engish is So Easy Kids, Perempuan Terbungkas, (Novel) Catatan Religi Bu Kanjeng(Motivasi), Merawat Harapan (Parenting), The Power of Mother’s Prayer (Parenting) Masuk Surga Karena Anak (Parenting)

Kesehariannya ia mengajar, pegiat Literasi, pengurus TPQ di masjid Al Fath, Blogger, Komunitas berbagai kepenulisan baik online maupun offline, salah satunya aktif di blog Gurusiana dan Komunitas sejuta guru ngeblog. Pegiat Literasi Nusantara dan Duta Bunda Baca Soloraya.

Penulis memiliki 4 orang anak dan suami siaga yang selalu mendukung segala kiprah istrinya yang positif. Penulis bisa dihubungi di astutianamudjono@gmail.com , www.srisugiastutipln.com Akun FB Astutiana. M,@Astutiana.M. IG. Astutianamudjono. Atau WA 089692593804.

Dengan suara lembutnya seorang Dra.Sri Sugiastuti, M.Pd menyapa para guru yang haus akan belajar menulis setiap hari. Beliau seolah mengajak para peserta kedunia literasi. Mengawali acara kuliah on line, diawali dengan materi bagaimana beliau berproses cara menerbitkan buku. Pada intinya beliau berproses menjadi seorang penulis menerbitkan buku diusia mendekati usia 50 tahun. Dengan usia yang tidak bisa dibilang muda, semangat untuk menulis hingga menerbitkan buku tak pernah pudar. Di tahun 2007 beliau mulai berkenalan pada medsos, internet, dan sering keperpustakaan. Dari membaca buku itulah beliau termotivasi untuk menulis dan ada keyakinan bahwa beliau harus bisa menulis, karena menulis itu mudah. Setelah ikut MGMP di tahun 2009 beliau diajak menulis buku ajar Bahasa Inggris kelas XII SMK yang diterbitkan oleh AIRLANGGA. Dari buku ajar Bahasa Inggris kelas XII SMK yang membuat beliau semakin semangat untuk menulis. Selain beliau merasakan kepuasan karena berhasil menulis sebuah buku ,beliau juga mendapatkan royalty setiap semester di buku rekening. Alhamdullillah buku yang dibuat itularis manis karena ada edisi revisi dan masuk kategori buku yang wajib di gunakan di seluruh wilayah Indonesia. Karena tingkat nasioanal maka obsetnya cukup besar dan penulis memperolehan royalty semakin meningkat. Inilah pengalaman beliau sebagai penulis mayor.

Beliau juga menulis di blog kompasiana sampai mencapai 418 halaman. Buku itu berkisah dari mulai kisah sang ibunya Sri Sugiastuti remaja ketemu sang ayah Sri Sugiastuti sampai Sri Sugiastuti berusia 50 tahun. Setelah itu beliau juga menulis di antologi sekitar 20 antologi. Dari buku antologi itu bisa membuat bisa belajar cara menulis yang baik, namun tidak menghilangkan ciri khas tulisan kita. Dalam proses penerbitan buku sendiri mengalami banyak suka duka. Beliau juga suka menulis buku yang bernuansa Islami. Ibu Sri Sugiastuti sangat bersemangat dalam Proses belajar menulis buku. Dengan adanya berbagai macam dunia penulisan beliau sering mengikuti pelatihan dan daring atau luring. Seiring berjalannya waktu akhirnya beliau sering diajak untuk bedah buku atau mengisi materi materi berkaitan dengan menulis.


Kesimpulannya

Menulis perlu niat dan tekat yang kuat. DJTIS ( Disiplin Jujur Tulus Ikhlas dan Sabar ) sangat cocok diterapkan pada para penulis pemula maupun penulis senior. Menebar ilmu sepanjang masa melalui tulisan tak akan pernah hilang dimakan masa. Memulai menulis tidak ada batasan waktu, semua usia bisa mulai menulis.








           

Thursday, June 4, 2020

Resume belajar menulis ke 22 tanggal 03 Juni 2020

pemateri tanggal 03 Juni 2020
Belajar Menulis Gelombang 10

Pertemuan 22 : Rabu, 03 Juni 2020

Waktu : Pukul 19.00 -21.00 WIB

Pemateri : Hati Nurahayu, S.Pd

Topik : Menerbitkan Buku dari Hasil Penelitian Tindakan Kelas

Peresum : Kaswati,S.Pd

( bukaswati@gmail.com )



Menerbitkan Buku dari Hasil Penelitian Tindakan Kelas

Mengutip dari paparan Hati Nurahayu, S.Pd



Semua guru pastinya terutama yang diwajibkan menulis biasanya bagi PNS untuk memenuhi naik pangkat. Susah susah gampang dalam menyusun atau menentukan latar belakang menentukan PTK. Itu modal atau titik awal yang menentukan PTK dapat dilakukan

Lalu setelah membuat PTK dapatkah kita mendapatkan nilai PAK versi lain, ini terutama bagi PNS. selain artikel untuk dijurnalkan, dapat pula kita jadikan buku. Buku ini memiliki kebermanfaatan lain juga sebagai bahan literasi bacaan pendidik lain dalam melakukan PTKnya juga.

Banyak versi dan ciri khas setiap guru dalam menyusun PTK. saya menerima banyak naskah untuk diterbitkan dari penulis. dan tentunya saya tidak menerbitkan asal langsung cetak hasil PTK. tetapi mengubah terlebih dahulu selayaknya buku yang lebik oke penampakannya untuk dibaca, juga menarik.

Salah satunya buku Omjay, PTK yang telah lolos Inobel 2018. dan menjadi buku saya ubah versi penyusunannya, agar tidak seperti laporan Inobel atau PTK

karena banyak penulis yang belum mengubah PTK menjadi buku, pemateri lebih mengarahkan mereka mengubah versi buku terlebih dahulu.

Mungkin itu yang pemateri sampaikan , untuk pertanyaan silahkan disampaikan semoga bisa membantu penulis menyusun buku .

Dalam mengubah PTK menjadi buku, penting sekali memperbanyak isi materi variabel bebasnya dari kata kunci judul buku kita atau lebih memperluas isi bacaannya. tentunya berdasarkan sumber yang relevan.

atau kata kunci dari PTK kita banyak guru kebingungan mencari judul. kita gak usah bingung, ambil intinya saja buku kita jadi asik tuk dikembangkan menjadi buku bacaan juga.dari PTK kita

M. H. Pahdi dr Banjarmasin

Apakah PTK yang dijadikan buku bisa bisa dari 2 orang guru yg bersama2 saat mlakukan PTK? Saat liat di panduan itu PTK sepertinya hanya sbagai pelengkap dalam Buku (sbg contoh saja). Apakah demikian? trimakasih

Boleh dua orang. kan buku beda lagi nilainya dengan PTK. kita mengembangkan dari isi PTK kita lebih ke versi buku seperti yang saya share filenya. tidak masalah. tetapi kalau dalam pembagian angka kredit yang saya tahu. kalau yang menulis bukunya berdua pastinya dibagi dua untuk PAK.

Amannya 70 halaman. dan isi materi bahasan lebih diperbanyak jangan sesimpel PTK

Assalamualaikum bu hati. Senang sekali bisa kenal dengan sosok editor handal yang sudah menyunting beberapa ptk menjadi buku. Pertanyaan saya,

Bagaimana cara ibu bisa menjadi editor handal dan bisa membuat tulisan menjadi menarik untuk dibaca? apalagi dari ptk bisa berubah menjadi buku. keren sekali bu. Sukses terus ya bu. AAM NURHASANAH, LEBAK-BANTEN

terimakasih bu, saya masih belajar hanya membantu guru menerbitkan bukunya. Pastinya untuk mengubah buku menjadi PTK, saya banyak membaca buku best seller, bagaimana mereka menyajikan materi untuk menjadi sebuah buku. melihat tata letak sebuah buku agar lebih menarik dibaca.

juga menyediakan bacaan sumber lain. karena editor juga harus banyak membaca buku sumber relevan.

setiap buku bervariasi tentunya. ada yang sederhana menjadi luarbiasa dari PTK.

tergantung isi kontennPTK yang dibuat guru, dan kliknya ide kita mengembangkan.

Tetapi karena semakin banyak guru yang ingin dibantu mengubah PTK, saat ini saya menyerahkan kepenulis mengubah terlebih dahulu agar belajar juga membuat menjadi buku dari PTKnya.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu

Fatlun Thaib

Dari Gorontalo

Seberapa perlu pra siklus dalam PTK?

Boleh saran; selain membuat resume materi apa bisa di bagikan tema tulisan. Agar peserta makin fokus menulis

wa'alaikumussalam bu..terkamakasih.

saat saya menerima Researc Grant Seaqis PTK kita bila satu siklus berhasil gpp.. kata Profesor penguji PTK saya tahun 2017 kan ada rencana kita persiapkan 2 siklus apabila tidak berhasil.

dan PTK fokus ke inti permasalahan, misalkan tentang ke karakter, atau misal ke pemahaman. jangan banyak indikator .

Misal meningkatkan keterampilan dan hasil belajar tapi fokus ke salah satu, ke keterampilan.dan diperjelas dalam tindakan juga refleksi.

perkenalkan supyanto dari kota bekasi group 8.

mohon penjelasan bagian2 mana saja dari batang tubuh ptk yang dibuang, dan bagian mana pula yang perlu tambah dari PTK supaya memenuhi syarat menjadi sebuah buku?

Terimakasih pak supyanto, salam kenal juga. yang dibuang yang bagian misalnya

pendahuluan..bagian kata kata PTKnya…

bagian yang ditambahkan di materi kata kunci PTK kita. misalkan judul implementasi Media stearofom pembelajaran Organisasi kehidupan untuk meningkatkan kreativitas

kita kembangkan tentang Media (Pengetian, manfaat, jenis), Pembelajaran (materi tentang belajar mengajar), Kreativitas (diberi pengertian dan lainnya)

Kita upayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap, dan mengena apabila menjadi buku. bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing yang berbeda sesuai penggalaman dan bacaannya yang dia dapat.



semakin literatnya penulis akan semakin oke buku yang dia tulis.

Karena literasi rangkaian membaca, berpikir dan menulis.

Assalamualaikum selamat malam Bu hati,,saya noralia dari Semarang.

Dari outline kedua versi buku PTK yang saya tangkap, apakah benar jika versi buku PTK itu lebih ditekankan pembahasan pada tinjauan pustaka dan hasil penelitiannya Bu?

Data-data dan grafik yang didapat ketika penelitian apakah ikut dimasukkan ke dalam versi buku?

Apakah hasil penelitian R&D bisa juga dijadikan sebuah buku ibu?

Mohon penjelasannya . terimakasih

Terimakasih bu Noralia dari kel 8.

versi buku ke 2 itu PTK keseluruhan kita masukkan dalam buku. tapi diberi materi tentang PTK. seperti yang saya contohkan. itu pernah ditulis oleh Omjay dan saya juga.

data grafik boleh dimasukkan..itu bukti telah diterapkan atau diaplikasikan di kelas, tidak masalah bu.

R&D juga bisa banget, yang tadi dikembangkan itu bu.

Assalamualaikum

Bu Hati saya Santi Jayapura

Mau bertanya

1.Untuk PTK yg dijadikan buku, itu satu PTK saja atau harus kumpulan PTK?

Apakah satu best Praktice juga bisa dijadikan buku

Untuk dibuat jadi buku apakah harus diseminarkan?

Sekarang sdh pembelajaran K 13

Saya punya PTK tapi tahun sebelum K13 dan perrnah jadi juara di even My Teacher My Hero

Apakah boleh dibuat buku?

Terimakasih

wa'alaikumussalam bu Santi:

1.kalau mau membuat versi penulisan 1 cara saya satu PTK saja. kalau mau versi dua bisa beri contoh PTK satu atau lebih. banyaknjuga yang menulis Kumpulan PTK biasanya saya menuliskan pembuka dan isi materi sepintas tentang PTK.

2.satu best bisa jadi buku. sangat bisa dan dikembangkan oleh penulis juga.

tidak usah diseminarkan tidak apa apa .

bisa banget

terimakasih bu.

Assalamualaikum

Saya eka lisdianty dari SMAN 1 Kawali Ciamis

Izin bertanya

1.Bu kan dalam ptk itu ada 3 siklus ya..bagaimana jiga di siklus akhir hasilnya mengalami penurunan?apakah PTK nya harus diulang atau itu juga bisa disebut dengan PTK?

Apa kah ada yang salah dalam penentuan variabel nya apabila terjadi hal demikian?

wa'alaikumussalam. terimakasih bu, Eka:

kalau siklus dua meningkat sudah saja, kalau siklus akhir menurun lakukan refleksi dan tindakan lagi bu.

Variabelnya jangan terlalu banyak.bisa aja kita tidak berhasil karena tidak fokus menilai setiap indikator dari variabel itu. fokus satu variabel dan mendalam pembahasannya bu. itulah namanya PTK.

Maaf PTK saya yang di share itu banyak variabel. hanya contoh penyusunan saja. itu penelitian dulu 2014

Om Swastyastu Bu. Saya Mahayu dari Bali. Saya meminta saran, bagaimana caranya agar kita menerapkan suatu teori yang akan kita jadikan PTK menjadi efektif? Karena karakter belajar dan psikologi siswa dalam satu kelas sangat beragam? Terima kasih

Terimakasih salam bu Mahayu.. agar efektif pastinya sesuai dengan tidnakannyang akan kita lakukan , jangan meluas bu. sesuainkata kunci judul PTK kita. .karena kalaubkita bahas mendalam materi itu malah meluas juga.

Jadi teori fokus ke kata kunci PTK kita

Ibu cari bahasannya mau karakter apa ke psikologi? salah satu saja bu

Assalamu 'alaikum bu hati,

Saya wiji (gelombang 8) - malang

Menarik sekali membuat ptk menjadi buku. Selama ini saya hanya berfikir hasil ptk dijadikan artikel jurnal.

Pertanyaan saya, dibagian buku yang manakah hasil2 penelitian ditulis (dimunculkan) ?

Terima kasih

wa'alaikumussalam.. terimakasih bu wiji..

Bagian yang diberikan tindakan, atau kata kunci PTK ibu.

Muh. Said

Makassar

Pertanyaan :

Dalam penilaian Dupak sering PTK tidak dapat nilai dari Tim penilai. Dari pengalaman ibu apa kira- kira kekurangan PTK ?

Jelaskan perbedaan PTK dgn Best Practice !

terimakasih pak Said

PTK kalau buku harus berbeda dari buku, kalau PTK mungkin ikuti sesuai peraturan di daerahnya masing- masing sebelum membuat PTK, kalau buat naik pangkat.

PTK dan best pract sangat berbeda.

PTK ada alur penelitian serangkaian observasi-rencana-tindakan-refleksi- juga bersiklus bila siklus satu tidak berhasil

best pract pengalaman terbaik dinkelas dengan sistematika tertentu yang lebih simpel.

laporan PTK dapat dijadikan best Practice, namun laporan best Pract tidak dapat dijadikan PTK. itu menurut saya

Selamat malam ibu Hati.

PTK yang telah dibuat, ketika akan di buat jadi buku, apakah dilakukan daur ulang pada kalimat-kalimat yang digunakan atau hanya dipermak pada sejumlah bagian? Kira-kira caranya seperti apa mengolah kalimat PTK menjadi kalimat buku?

Trimakasih. Yulius Roma_Tana Toraja_Gel.8.

terimakasih pak yulius.

Bebas terserah penulis, pokoknya harus beda dengan PTK yang kita ajukan buat PtK.. hehe

dari susunan .

Mau lengkap atau tidak lengkap, bisa ikuti cara yang saya share bentuk pdf. minimal 70 halaman kertas a5 untuk menjadi buku.

Mengolah kalimat PTK..jangan ada kata kata laporan PTK dati pengantar atau di pembuka pada bmengolahnkalimat PTK..jangan ada kata kata laporan pTK dati pengantar atau di pembuka pada buku.



Kesimpulannya

Supaya KTI kita lebih bermanfaat, dibukukan lebih baik dan bisa dibaca oleh pendidik lainnya, daripada berbagi file PTK kita, dibukukan memiliki ISBN dan menjadi karya kita tak lekang oleh waktu kebermanfaatannya.

Dengan mengubah PTK menjadi buku maka literasi dan perkembangan menulis kita semakin banyak.
Terimakasih banyak , semoga bermanfaat.











Puisi

                      Untaian Cerita Soreku Detik detik jarum jam mengingatkan ku pada seseorang disampingku saat belajar di bangku...